AstraZeneca(1)

2 minute read

Saban hari, tepatnya tanggal 9 Juni saya mendapat vaksin pertama AZ (AstraZeneca). Artikel ini akan sedikit membahas efek dan pengalaman penulis (menyenangkan dan kurang) pasca dan saat vaksinasi.

Sebelum

Menindaklanjuti imbauan pemerintah perihal vaksin 18+ untuk DKI, pagi hari saya iseng main ke Puskesmas kecamatan bersama kakak. Pucuk dicinta pak satman menberi informasi yang cukup, ternyata hanya perlu mengambil nomer antrian (bisa request nomer). Kami meminta nomer 110an, dengan rencana kembali setelah makan siang

Ketika

Sesudah isoma, saya dan kakak menyambangi lokasi vaksinasi yang bukan berada di puskesmas. Mungkin untuk alasan akomodasi yang lebih nyaman, sesampainya di lokasi lantai 2. Kami langsung antri, dan nomer antrian yang sudah terlewat akan dipanggil kemudian (sungguh memanjakan bukan). Lalu dipanggil ke meja 1

Meja 1

Meja ini bertugas verifikasi data-data diri, alamat, umur, nama, jenis kelamin dan lain-lain yang perlu diisi di secarik kertas.

Meja 2

Sejarik Kertas dari meja 1 mengandung informasi terkait riwayat kesehatan, dan di meja 2 inilah, saya diperiksa lebih rinci. Tekanan darat, riwayat penyakit, alergi, dan lain-lain. Lalu akan dokter menuliskan ‘resep’ pada secarik kertas tadi.

Meja 3

Di Meja inilah vaksinasi diberikan, sebelum memulai dokter bertanya “apakah sudah makan?” karena ini pertanyaan penting, dari informasi yang banyak beredar memang sudah makan menjadi syarat utama untuk menjalani vaksinasi covid, ntah apabila pasien mejawab belum. Saya tidak melihat hidangan juga. Namun dokter juga akan melayani pertanyaan pasien dengan senang hati, saya tanya apakah ada pantangan? (dijawab tidak, karena bukan orang sakit), kenapa vaksinnya di tangan kiri? (kalau anda kidal bisa request kanan). Proses sangat cepat dan tidak terasa. Dan yang tidak kalah penting, sebelum disuntik dokter akan meminta concent lalu dijelaskan akan ada efek ringan - sedang, berbeda tiap orang. Akan diberi obat nanti.

Meja 4

Sehabis itu mendapat kartu vaksin, berikut dengan rujukan tanggal vaksin tahap 2 yaitu bulan September. Dan obat yang dijanjikan, paracetamol 4 butir. Di meja ini akan dilakukan screening juga (jika ada efek setelah vaksin). Setelah dipandu tentang obat kami dipersilahkan pulang.

Pasca

Vaksinasi akan memiliki efek berbeda di tiap orang, atau bisa disebut juga Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) . Berikut timeline-nya sampai saat tulisan ini ditayangkan

sampai di rumah
hari H+2jam
Pegal sedikit, disuruh langsung minum obat, ngantuk, laper

H+15jam
Deman (37˚C), keringetan, agak pegal.

H+1
Sendi ngilu, pegal masih, kadang dingin, badan seperti habis latihan mau masuk akmil atau digebukin bagi yang pernah atau jatuh dari motor.

H+2
Semua efek mulai mengilang, badan mulai kembali segar, lengan tidak pegal lagi.

H+3
Kembali seperti sediakala.

Akhir kata

Bila hendak memberi pesan, berikut dari penulis:

  1. Jika berminat vaksin tidak ada salahnya sambangi Puskesmas Kecamatan/Kabupaten daerah anda. Sekalipun bagi pemegang KTP non-DKI ada jalurnya juga.
  2. Jadwalkan vaksin, hindari vaksin apabila anda punya kegiatan berat setelahnya. Main catur ditingkat Olimpiade misalnya.
  3. Tidur, banyak minum air putih dan makan lahap sangat membantu pasca vaksin.
  4. Vaksin AZ/Oxford dibuat dengan sintesis DNA simpanse, dibanding diri anda ditanami chip oleh perusahaan Teknologi ternama lambat laun. Tidak sabar rasanya ingin menguasai dunia ketika mendapat suntikan ke-2 dan menjadi simpanse seutuhnya.

Apes

Tags:

Categories:

Updated: