#Agak Tergairah

1 minute read

Dari skala satu sampai sepuluh saat ini semangat saya dua puluh satu

Jika di umpamakan martabak saat ini adalah proses peng-olesan wisman (sejenis mentega yang enaknya nauzubillah)

Kalau Ir Soekarno meminta 10 pemuda saya bisa menjadi 1/10 nya saat ini

Ketika awan tidak kuat menampung volume air karena hujan akan turun sebentar lagi, tangan saya mampu untuk menahanya

Dan lalu hilang.

Sampai tiba-tiba penulis disadarkan oleh *water heater *dispenser yang dinyalaknya beberapa waktu lalu. Kursi yang saya duduki sudah mendecit dari tadi, karena kaki ini sangat gatal rasanya. Bungkus tolak angin, celana bahan hitam, baju batik dan kaus-kaus lain yang beretbaran menutupi lantai kamar kost ini menjadi saksi ketika semangat saya pernah meluap-luap.

Sementara,

Saya benci ketika itu hanya semetara

Kesal ketika perasaan senang tidak dijual berbentuk obat bius dan dijual di apotek terdekat

Geram jika waktu 24 serasa kurang.

Nafsu untuk melakukan hal yang lebih ketika perasaan malas sedang pamit untuk pergi jauh sebentar

Namun,

Saya senang, berkat grup facebook yang tadinya ingin dijauhi ternyata malah membangkitkan semangat menlis lagi

Senang ketika statistik blog ini naik, walau hanya berupa recehan viewers

Senang karena hari ini sudah produktif menulis beberapa artikel sampai saat ini.

Tapi,

tadi pagi absen matkul kodkom saya sukses mencapai batas akhir, karena dengan bodohnya ketiduran.

Semesta seperti menyentak saya.

“Tak ada jawaban yang bisa meredam segala keresahan atau kefrustasianmu, selain dengan berdamailah dengan dirimu sendiri.”

Originally published at http://capcaypuyunghai.wordpress.com on October 20, 2017.

Tags:

Categories:

Updated: