Apapun Selain New Normal

1 minute read

Halo, setelah dua tahun jeda akhirnya bisa kembali menulis. Banyak yang terjadi selama dua tahun, mengingat itu bukan waktu yang sebentar namun bukan waktu yang lama pula

Udara di tahun 2020 terasa lebih segar (setidaknya), bagaimana tidak sudah masuk bulan Mei tapi hujan masih enggan pergi. Dan juga hiruk pikuk kendaraan bermotor di Ibu Kota belum kembali ke haribaan nya.

Internet di tahun 2020 terasa lebih dibutuhkan (bukan berarti di tahun-tahun sebelumnya tidak dibutuhkan), bagaimana tidak dewasa ini banyak pekerjaan dari yang on-air sampai off-air marak menggunakan video telekonferensi. Bukan karena ngikutin zaman, tapi ya demi menimalisir pertemuan yang tidak perlu ceunah.

Makanan di tahun 2020 terasa sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya, sama enaknya, sama bikin pusingnya kalo kebanyakan micin. Tapi bedanya sekarang, makan di tempat nya langsung adalah sebuah.. keraguan. Banyak orang-orang pilih take away, bukan.. bukan karena ingin pakai piring rumah nan mencilak yang di cuci pakai sabun diskonan (oh di rumah kami saja sepertinya).

Jalan jalan di tahun 2020 terdengar.. aneh. Entah berapa banyak orang yang me -*refund *tiket perjalanan mereka di jasa layanan perjalanan masing-masing, baik nasional ataupun internasional. Menurut teman yang kerja di salah satu jasa perjalanan memang ini tahun terburuk, lha wong sampe pivot ke charity 🤐. Jalan-jalan keliling kampung ngejar tukar bubur pagi-pagi terdengar lebih masuk akal memang.

Ekonomi di tahun 2020.. ga tau,* I have no idea*. Yang saya tau, orang-orang tempo hari masih *exited *buat beli baju lebaran dan alfamart-indomaret terlebih di bulan puasa kemarin kaya cendol Elizabeth. Jadi tolong yakinkan saya kalo ekonomi negara masih b̵a̵i̵k̵ terus berputar.

Terus terang, agak bingung memang di posisi begini. Begini tuh ya begitu, bayangin jadi tom cruise di film edge of tomorrow deh. Ah sudahlah tidak ada gunanya bingung, lebih baik belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal masa depan banga.

Bukan begitu ? *aa gym

Ehm..

Saya hanya dapat berkata dalam hati pada narasi pemerintah. Apapun, selain New Normal